Setelah
waktu berlalu lumayan lama, kini ibu supri merasakan ada penyakit baru
yang datang, yaitu kepala sering sakit sebelah. Ketika matahari
tenggelam, hidung pasti mampet, sakit kepala makin menjadi. Akan tetapi
ketika matahari terbit, hidung yang mampet akan berubah menjadi
keluarnya ingus berwarna bening dan terus menerus. Sehingga di pastikan
untuk siang hari pasti ibu supri selalu memegang sapu tangan untuk
membersihkan ingusnya yang selalu keluar. Tidak sampai di situ,
penyakitnya terus berlanjut hingga telinga sebelah tak bisa mendengar
dengan baik. Sementara telinga yang satunya bisa mendengar, akan tetapi
tak sempurna seperi sebelumnya. Sebenarnya ibu supri sudah berobat
kemana mana, tapi hasilnya tetap nihil.
Dengan
izin Alloh, ahirnya saya dipertemukan dengan ibu supri. Awalnya dia
mengeluhkan penyakitnya ke saya, kalau penyakitnya sebenarnya sudah lama
di derita, bahkan sudah 3 tahun lebih, akan tetapi semua usahanya belum
membuahkan kesembuhan yang berarti. Dari hasil obrolan tersebut saya
simpulkan untuk mencoba pengobatan gurah. Ahirnya keluarga ibu supri
menyetujui saran saya, dan saya sendiri sebagai pengurahnya langsung.
Setelah saya pastikan tekanan darah normal, tidak ada keluhan yang
berarti, barulah saya gurah.
Alhamdulillah
ahirnya gurah bisa berlangsung tanpa hambatan. Dan gurah selesai dengan
waktu sekitar 60 menit. Bagi ibu supri ini adalah gurah pertama.
Sekitar 1 jam kemudian ibu supri bercerita kalau sakit di leher, tangan,
kaki, perut, semua sudah hilang. Bahkan hidung yang meler saat itu
sudah tidak meler lagi. Mendengar pengakuan ibu supri, saya merasa aneh,
hati saya berkata “masa baru saja di gurah 1 jam yang lalu sakitnya
bisa langsung sembuh. Ah! paling dia kena sugesti saya”. Memang saat
itu dia tampak gembira sekali sambil mengelus elus tangan, pundak dan
lehernya, ibu supri tak henti hentinya tersenyum sebagai ekspresi rasa
bahagia.
Keesokan harinya saya sengaja
datang kerumah ibu supri untuk melihat hasilnya, ternyata memang ibu
supri mengakuinya kalau sakitnya sudah berkurang 85%. Selain itu suami
ibu supri juga menjelaskan kalau semalam hidung tidak mampet lagi, bisa
tidur, tidak ada sakit kepala lagi. Biasanya untuk tidur saja sulit,
karena harus menahan sakit kepala lebih dulu. Kalau sudah cape barulah
bisa tidur. Sementara ibu supri dari jarak 10 meter mendekat ke saya
sambil berkata “mas, lihat saya bisa berjalan kena matahari langsung,
kalau kemarin kemarin saya pasti pusing, dan pasti saya selalu bawa sapu
tangan”. Memang benar, saya selalu melihat ibu supri selalu membawa
penutup kepala dan handuk kecil yang di kalungkan di leher, atau sapu
tangan pasti menjadi teman setianya. Dan untuk kali ini memang menjadi
pemandangan yang berbeda.
Akan tetapi ibu
supri masih merasakan ada yang kurang sempurna. Yaitu lubang hidung
masih mampet sebagaian, sedangkan telinga sudah cukup bagus, akan tetapi
ibu supri menginginkan untuk di gurah yang ke 2 kalinya, dengan harapan
bisa diatasi penyakitnya secara total. Inginnya telinga bisa
mendengarkan denga sempurna, hidung bisa buat nafas seperti umumnya
orang sehat. Karena itulah Ahirnya di buat perjanjian gurah yang ke 2
kalinya buat ibu supri.
Setelah menunggu 1
bulan lamanya, ahirnya saat yang dinanti nanti ibu supri tiba juga,
yaitu gurah tetes. Alhamdulillah semua proses bisa berjalan dengan
sempurna. Cuma ada perbedaan hasil dari yang pertama dulu. Di gurah
tetes yang ke 2 ini dari telinga ibu supri mengeluarkan cairan hitam
pekat, dimana aromanya adalah bau busuk yang sangat menyengat. Selain
itu lender yang keluar dari lobang hidung ibu supri juga tampak lebih
keras, dan warna kehiju hijauan seperti dahak yang sudah mengendap
bertahun tahun. Sebelum gurah berahir, hidung ibu supri kembali mampet,
yang ini sepertinya berbeda denga yang lainnya, karena dirasa keras.
Setelah di tutup satu lobang dan nafas di dorong sedikit kencang,
ahirnya keluarlah lender dari hidung yang lumayan keras dan berbau
busuk. Alhamdulillah itu adalah rintangan terahir yang harus dilalui ibu
supri. Untuk gurah yang ke 2 ini bisa di selesaikan dalam 15 menit
saja.
Sehari kemudian saya datang lagi
kerumah ibu supri, saya ingin memastikan kondisinya. Dan ternyata ibu
supri mengatakan kalau sakitnya sudah hilang 100%. Hidungnya sudah bisa
mencuim aroma masakan dengan baik, telinganya sudah bisa mendengar
dengan jelas. Ibu supri juga menceritakan kalau hidungnnya suka salah
cuim. Sering ibu supri tiba tiba mencuim bau busuk yang menyengat,
padahal saat itu tidak ada apa apa. Sering juga ketika sedang bersama
teman teman ibu supri, tiba tiba ibu supri mencuim bau busuk yang
menyengat, tapi diantara ibu ibu yang sedang duduk disitu tidak ada yang
mencuim bau tersebut. Tapi Alhamdulillah, setelah keluarnya cairan
hitang yang beraroma seperti bangkai dari telinga dan dari hidung,
penciuman ibu supri sudah kembali normal. Tidak Cuma itu, yang dulunya
sebelum gurah tekanan darah ibu supri selalu diatas 200/110 mmhg, tapi
kini setelah digurah tetes tekanan darah selalu setabil, yaitu 140/80
mmhg.
kisah gurah tetes tetes banyak lagi, klik disini
dapatkan testimoni lebih lengkap, silahkan klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar