Pages

Minggu, 13 Oktober 2013

SAKIT 3 TAHUN SEMBUH DENGAN 2X GURAH TETES

ibu supri adalah ibu rumah tangga yang selalu padat dengan kegiatan sehari hari. Selama di bogor dia jualan bubur, rujak, dan berbagai makanan lainnya. Memang masakan ibu supri terkenal enak, karena itu pengunjung selalu ramai. Akibat dari itu, ibu supri harus eksta keras untuk menjaga agar pengunjung tidak kecewa akibat kehabisan makanan paforitnya. Tanpa disadari oleh ibu supri, ternyata aktifitas yang terlalu padat siang malam mendatangkan penyakit tersendiri. Tubuh, lengan, leher, tangan dan kaki terasa kaku kaku. Dia sudah berobat ke dokter, tapi hasilnya kurang memuaskan.  Apa boleh buat, waktu itu kondisi ibu supri bersama suaminya adalah perantau, maka tidak ada pilihan lain, mau ngga mau warung harus terus berjalan demi mendapatkan uang yang kemudian untuk biaya kontrakan dan biaya hidupnya.
Setelah waktu berlalu lumayan lama, kini ibu supri merasakan ada penyakit baru yang datang, yaitu kepala sering sakit sebelah.  Ketika matahari tenggelam, hidung pasti mampet, sakit kepala makin menjadi. Akan tetapi ketika matahari terbit, hidung yang mampet akan berubah menjadi keluarnya ingus berwarna bening dan terus menerus. Sehingga di pastikan untuk siang hari pasti ibu supri selalu memegang sapu tangan untuk membersihkan ingusnya yang selalu keluar.  Tidak sampai di situ, penyakitnya terus berlanjut hingga telinga sebelah tak bisa mendengar dengan baik. Sementara telinga yang  satunya bisa mendengar, akan tetapi tak sempurna seperi sebelumnya. Sebenarnya ibu supri sudah berobat kemana mana, tapi hasilnya tetap nihil.
Dengan izin Alloh, ahirnya saya dipertemukan dengan ibu supri. Awalnya dia mengeluhkan penyakitnya ke saya, kalau penyakitnya sebenarnya sudah lama di derita, bahkan sudah 3 tahun lebih, akan tetapi semua usahanya belum membuahkan kesembuhan yang berarti.  Dari hasil obrolan tersebut saya simpulkan untuk mencoba pengobatan gurah. Ahirnya keluarga ibu supri menyetujui saran saya, dan saya sendiri  sebagai pengurahnya langsung.  Setelah saya pastikan tekanan darah normal, tidak ada keluhan yang berarti, barulah saya gurah.
Alhamdulillah ahirnya gurah bisa berlangsung tanpa hambatan. Dan gurah selesai dengan waktu sekitar 60 menit. Bagi ibu supri ini adalah gurah pertama.  Sekitar 1 jam kemudian ibu supri bercerita kalau sakit di leher, tangan, kaki, perut, semua sudah hilang. Bahkan hidung yang meler saat itu sudah tidak meler lagi. Mendengar pengakuan ibu supri, saya merasa aneh, hati saya berkata “masa baru saja di gurah 1 jam yang lalu sakitnya bisa langsung sembuh. Ah!  paling dia kena sugesti saya”. Memang saat itu dia tampak gembira sekali sambil mengelus elus tangan, pundak dan lehernya, ibu supri tak henti hentinya tersenyum  sebagai ekspresi rasa bahagia.
Keesokan harinya saya sengaja datang kerumah ibu supri untuk melihat hasilnya, ternyata memang ibu supri mengakuinya kalau sakitnya sudah berkurang 85%. Selain itu suami ibu supri juga menjelaskan kalau semalam hidung tidak mampet lagi, bisa tidur, tidak ada sakit kepala lagi. Biasanya untuk tidur saja sulit, karena harus menahan sakit kepala lebih dulu. Kalau sudah cape barulah bisa tidur.  Sementara ibu supri dari jarak 10 meter mendekat ke saya sambil berkata “mas, lihat saya bisa berjalan kena matahari langsung, kalau kemarin kemarin saya pasti pusing, dan pasti saya selalu bawa sapu tangan”.  Memang benar, saya selalu melihat ibu supri selalu membawa penutup kepala dan handuk kecil yang di kalungkan di leher, atau sapu tangan pasti menjadi teman setianya. Dan untuk kali ini memang menjadi pemandangan yang berbeda.
Akan tetapi ibu supri masih merasakan ada yang kurang sempurna. Yaitu lubang hidung masih mampet sebagaian, sedangkan telinga sudah cukup bagus, akan tetapi ibu supri menginginkan untuk di gurah yang ke 2 kalinya, dengan harapan bisa diatasi penyakitnya secara total. Inginnya telinga bisa mendengarkan denga sempurna, hidung bisa buat nafas seperti umumnya orang sehat. Karena itulah Ahirnya di buat perjanjian gurah yang ke 2 kalinya buat ibu supri.
Setelah menunggu 1 bulan lamanya, ahirnya saat yang dinanti nanti ibu supri tiba juga, yaitu gurah tetes. Alhamdulillah semua proses bisa berjalan dengan sempurna. Cuma ada perbedaan hasil dari yang pertama dulu. Di gurah tetes yang ke 2 ini dari telinga ibu supri  mengeluarkan cairan hitam pekat, dimana aromanya adalah bau busuk yang sangat menyengat.  Selain itu lender yang keluar dari lobang hidung ibu supri juga tampak lebih keras, dan warna kehiju hijauan seperti dahak yang sudah mengendap bertahun tahun. Sebelum gurah berahir, hidung ibu supri kembali mampet, yang ini sepertinya berbeda denga yang lainnya, karena dirasa keras. Setelah di tutup satu lobang dan nafas di dorong sedikit kencang, ahirnya keluarlah lender dari hidung yang lumayan keras dan berbau busuk. Alhamdulillah itu adalah rintangan terahir yang harus dilalui ibu supri. Untuk gurah yang ke 2 ini bisa di selesaikan dalam 15 menit saja.
Sehari kemudian saya datang lagi kerumah ibu supri, saya ingin memastikan kondisinya. Dan ternyata ibu supri mengatakan kalau sakitnya sudah hilang 100%. Hidungnya sudah bisa mencuim aroma masakan dengan baik, telinganya sudah bisa mendengar dengan jelas. Ibu supri juga menceritakan kalau hidungnnya suka salah cuim. Sering ibu supri tiba tiba mencuim bau busuk yang menyengat, padahal saat itu tidak ada apa apa. Sering juga ketika sedang bersama teman teman ibu supri, tiba tiba ibu supri mencuim bau busuk yang menyengat, tapi diantara ibu ibu yang sedang duduk disitu tidak ada yang mencuim bau tersebut.  Tapi Alhamdulillah, setelah keluarnya cairan hitang yang beraroma seperti bangkai dari telinga dan dari hidung, penciuman ibu supri sudah kembali normal. Tidak Cuma itu, yang dulunya sebelum gurah tekanan darah ibu supri selalu diatas 200/110 mmhg, tapi kini setelah digurah tetes tekanan darah selalu setabil, yaitu 140/80 mmhg. 



kisah gurah tetes tetes banyak lagi, klik disini
dapatkan testimoni lebih lengkap, silahkan klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar