Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 13 Oktober 2013

Gurah atasi gangguan mata

Ini adalah pasien gurah tetes  yang paling unik. Selama 25 tahun lebih pak rahmat harus berdampingan dengan penyakit. Sehari harinya sangat tersiksa, tapi apa daya, pak rahmat dari keluarga sederhana. Buat makan saja susah, apalagi buat berobat.  Saat saya diundang kerumah pak rahmat, beliau sedang menggunakan jaket. Dari krah terlihat jelas bahwa di balik jaket masih ada 4 baju lagi, padahal saat itu saat terik matahari, yaitu jam 1 siang. Selain itu pak rahmat juga menggunaka kaos kaki setinggi lutut,  
menurut cerita pak rahmat sendiri, sebenarnya penyakitnya ini berawal sudah lebih dari 25 tahun silam. Saat itu dalam kondisi hujan pak rahmat berjalan ditepi sungai. Tidakk seperti biasanya, sungai saat itu dalam kondisi banjir, sehingga pak rahmat tidak bisa melihat mana jalan dan mana yang bukan jalan. Dalam keadaan sendiri, pak rahmat terus melangkahkan kaki dengan pelan, akan tetapi tetap saja pak rahmat terpelosok ke dalam sungai. Padahal sungai saat itu sedang mengalir deras akibat dari hujan yang tak kunjung reda. Begitu pak rahmat terbawa arus, ahirnya dia tersered hingga terbawa ke pusaran air. Pak rahmat bertahan seorang diri, dia tenggelam naik turun dalam pusaran air tersebut. Terkadang posisi kaki diatas, terkadang kepala menghadap samping. Dalam dersnya pusaran air, pak rahmat berkali kali terbentur dengan benda benda yang ada di sekitarnya. Kepala terbentur kayu, perut terbentur batu, punggung dan kaki seperti di pukul barang barang yang sama sama berputar putar di pusaran air tersebut.
Tapi Alloh masih menghendaki pak rahmat selamat, ahirnya ada sebuah kayu yang panjang, pak rahmat tersangkut di kayu tersebut, Dan kayu itu memang bener bener kokoh. Pangkal kayu tersebut masuk ke lobang kecil yang ada si sungai. Dengan pelan pak rahmat bergerak ke tepi dengan berpegangan kayu itu, dan ahirnya sampai juga ke pangkal kayu. Ahirnya pak rahmat bisa keluar dari pusaran air sungai yang deras berkat kayu panjang itu.
Setelah berlalu seminggu, pak rahmat merasakan ada keanehan di perutnya. Perutnya selalu sakit, seperti tidak punya tulang. Kalau habis makan pasti langsung berak berak. Kalau makan atau minum yang hangat, perut tidak kuat, dan sepertinya tidak ada pertahanan untuk mendinginkan makanan atau minuman yang masuk.  Belum kalau berdiri, seolah perut bagian atas kosong, semua isi turun kebawah seperti ibu hamil. Ketika tidur pak rahmat tidak bisa miring, karena perut akan berkumpul ke posisi yang paling rendah, seperti air dalam balon saja. Makan saat tidur pak rahmat harus menghadap atas dengan di ganjal bantal di sebelah kanan dan kirinya, sehingga perut tidak urun ke satu sisi.  
Bukan Cuma itu saja, ternyata pak rahmat tidak bisa duduk dengan santai. Karena pasti nafas akan sesak, kecuali saat duduk kedua tangan harus menyanggah ke bawah. Mata pak rahmat juga tidak bisa melihat jauh, karena seperti ada air yang menghalangi. Untuk berjalan pak rahmat tidak bisa berjalan lebih dari 20 langkah. Pada umumnya Cuma beberapa langkah saja, lalu berhenti tarik nafas, dan berjalan lagi. Saya amati penderitaan pak rahmat berfokus pada nafas. Karena nafaslah factor utama yang membuat pak rahmat menjadi repot. Berdasarkan alasan tersebutlah maka saya pilih terapi gurah tetes sebagai pilihan utama untuk mengobati pak rahmat.
Ahirnya gurah tetes bisa berjalan sesuai rencana, dan Alhamdulillah semua berjalan tanpa ada hambatan.  Hanya saja selama gurah tetes tidak ada tanda tanda yang memuskan perasaan saya. Sepertinya lendir yag keluar dari hidung dan mulut pak rahmat biasa biasa saja, malah cenderung sedikit. Saya berfikir sepertnya tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Setelah 2 hari kemudian saya berkunjung kerumah pak rahma untuk melihat kondisi. Saat pak rahmat menemui saya dia tidak memakai jaket lagi, dan tidak memakai kaos kaki juga. Menurut pengakuan pak rahmat, selama 25 tahun ini baru pertama dia merasakan suhu hangat di badan, sehingga berani lepas jaket dan kaos kaki, pak rahmat belum pernah memakai baju kecuali minimal 4 lapis dan kemudian di tutup dengan jaket. Ini berlangsung siang dan malam, berlaku juga untuk kaos kaki. Kata pak rahmat, sehari setelah gurah ia sudah berani lepas jaket dan kaos kaki. Pandangan matanya sudah bisa menerawang jauh, dan bisa melihat tingginya pohon kelapa. Padahal sebelum gurah pak rahmat tidak bisa membedakan mana tamu dan mana yang bukan tamu, padahal pak rahmat berada di ruang tamu, itu karena pandangannya sangat terbatas. Sementara nafsu makan pak rahmat juga ikut berubah, kini lebih enak makan, bisa tidur nyenyak, nafas tidak begitu sesak, bisa berjalan jalan di halaman tetangga meski pelan pelan, bisa ngomong lebih keras lagi.  Ini adalah perubahan yang dialami pak rahmat setelah gurah, padahal sebelum itu pernah berobat dengan askeskin tapi hasilya sia sia. Berobat ke dukun, ahli pijat dan ke kyai, tapi hasilnya tetep nol. Malah dengan gurah tetes inilah perubahan tampak nyata dan jelas, setelah 25 tahun menderita. Ini bukan sembuh total, tapi paling tidak pengobatan gurah tetes ini telah menghilangkan keluhan hingga 65%



kisah gurah tetes tetes banyak lagi, klik disini
dapatkan testimoni lebih lengkap, silahkan klik disini

0 komentar:

Posting Komentar